Menu

Mode Gelap
Kapan Musim Kemarau 2024? Begini Penjelasan BMKG Kota Semarang Dikepung Banjir Suhartoyo Terpilih Menjadi Ketua Makhamah Konstitusi 2023-2028 Bawaslu: Empat Kabupaten dan Kota di Papua Rawan Tinggi Dalam Pemilu 2024 GBT Siap Gelar Piala Dunia U-17

Suara Dewan · 25 Jun 2022 15:30 WIB ·

Senayan Sesalkan Tarik-Ulur Calon Ibukota Provinsi Papua Tengah


Suasana Rapat Kerja Panja RUU Pembentukan Tiga Provinsi di Papua, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (22/6/2022) malam. (Foto: Arief/Man) Perbesar

Suasana Rapat Kerja Panja RUU Pembentukan Tiga Provinsi di Papua, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (22/6/2022) malam. (Foto: Arief/Man)

JURNALPOST, Jayapura – Adanya tarik-ulur penentuan ibukota Provinsi Papua Tengah disesalkan Dewan Perwakilan Rakyat. Pihak Dewan meminta kepada para pemimpin masyarakat untuk mengedepankan kepentingan masyarakat.

“Masalah ibukota Provinsi, teman-teman yang di Nabire menghendaki ibukota di Nabire. Mereka kan tidak bisa lempar ini untuk DPR RI selesaikan. Kalau kita putuskan a pasti b ribut, kalau kita putuskan b pasti a ribut,” kata anggota DPR RI, Komarudin Watubun kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (25/6/2022).

Ia mengatakan, jika seorang pemimpin bisa membuat masalah, mestinya ia juga bisa menyelesaikan masalah. Jangan hanya bisa memakai rakyat menjadi ajang adu domba.

“Rakyat yang menjadi korban, mereka sembunyi kepala. Bukan sembunyi tangan tapi sembunyi kepala supaya tidak kelihatan,” ujarnya.

Selain soal Nabire, ia juga mengungkapkan bahwa Komisi II juga mendengarkan keinginan masyarakat dari Kabupaten Pegunungan Bintang yang menghendaki untuk tetap bergabung ke Provinsi Papua. Pertimbangan mereka, kata dia, salah satunya adalah mendekatkan rentang kendali dan pemekaran itu salah satu tujuannya itu.

“Tapi inti dari proses pemekaran ini kan bagaimana menciptakan kesejahteraan, menciptakan rasa keadilan,” kata kader partai PDI Perjuangan ini.

Oleh karena itu, nanti kedua masalah perbedaan ini akan diupayakan untuk bisa diselesaikan dewan secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

“Nah itu nanti kita akan selesaikan, fasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak. Tentu juga dengan pihak kepolisian, dengan pihak BIN untuk aspek keamanan apakah disini ribut atau tidak ribut. Kedua belah pihak yang bertikai harus duduk sama-sama,” pungkasnya.

Secara terpisah, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, para pemimpin seyogyanya bisa meninggalkan egonya masing-masing. Jika para pemimpin telah mengesampingkan ego, ia percaya tentunya Tuhan akan membuka jalan yang terbaik, untuk kepentingan wilayah masing-masing.

Baca juga:
RUU KIA Tentang Cuti Melahirkan 6 Bulan Disahkan
Komisi II Minta Pemerintah Buat Road Map Pembangunan 3 Provinsi Di Papua

Ia juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menyiapkan ribuan personel yang dinilai telah cukup untuk mengamankan pemekaran 3 provinsi di Papua ini.

“Kami menyiapkan 500 Brimob Nusantara, dan kami di Polda menyiapkan 800, cukup itu ya,” pungkas Jenderal Polisi bintang dua ini.

Penulis: Enrico R. Nikijuluw
Editor: Djali Achmad

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

TNI Kirim Kapal Rumah Sakit ke Palestina Dapat Dukungan Komisi I

6 November 2023 - 17:39 WIB

Komisi DPR RI

Dampak Konflik Israel-Palestina di Indonesia, Waspada Potensi Teroris

6 November 2023 - 16:21 WIB

Komisi III DPR RI

Anggota Parlemen Minta Jasa Marga Terapkan MLFF Tahun Ini

3 Mei 2023 - 12:09 WIB

DPR RI

Anggota Dewan Berharap Pemerintah Fokus pada Kemerdekaan Guru

3 Mei 2023 - 09:20 WIB

DPR RI

Ledia Hanifa Sampaikan Lima Evaluasi Sistim Pendidikan Indonesia

3 Mei 2023 - 09:13 WIB

DPR RI

Penegak Hukum Harus Ungkap Fakta Penembakan di Kantor MUI Pusat

3 Mei 2023 - 09:08 WIB

DPR RI
Trending di Keagamaan