JURNALPOST, Jakarta – Pemerintah Indonesia diminta serius dalam program pembangunan satu juta jaringan gas dan pengangkatan gas (lifting). Saat ini hasil program masih sangat minim dari yang diharapkan.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari dalam keterangan persnya, Senin (13/6/2022).
“Sampai kapan target tersebut bisa tercapai kalau pelaksanaan yang dilakukan masih biasa-biasa saja,” kata Diah saat rapat dengan Kementerian ESDM, pekan lalu.
Diah mengatakan, program yang dinakhodai oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas), Kementerian ESDM itu masih sangat minim hasilnya.
Selain itu, Diah juga meminta pemerintah untuk serius mengupayakan peningkatan lifting gas, menyusul temuan peningkatan cadangan Migas nasional.
“Jangan sampai upaya kita tidak optimal dalam memaksimalkan cadangan tersebut,” harapnya.
Di sisi lain, Diah mempertanyakan peran Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Idealnya, masih kata Diah, fungsi utama Inspektorat Jenderal adalah mengawasi pelaksanaan semua perencanaan di Kementerian ESDM.
Baca juga:
RUU KIA Tentang Cuti Melahirkan 6 Bulan Disahkan
DPR Kritik Pedas Penggunaan Anggaran Kemenperin
“Inspektorat harus mengawasi pembangunan jaringan satu juta jaringan gas yang belum tercapai dan temuan cadangan Migas untuk peningkatan lifting,” pungkas politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu.
Penulis: Sitha Siska
Editor: Djali Achmad