Menu

Mode Gelap
Kapan Musim Kemarau 2024? Begini Penjelasan BMKG Kota Semarang Dikepung Banjir Suhartoyo Terpilih Menjadi Ketua Makhamah Konstitusi 2023-2028 Bawaslu: Empat Kabupaten dan Kota di Papua Rawan Tinggi Dalam Pemilu 2024 GBT Siap Gelar Piala Dunia U-17

Ekonomi · 28 Des 2022 14:34 WIB ·

Menko Luhut: Penggunaan Sistim Digitalisasi Pelabuhan Indonesia Akan Lebih Efesien dan Hindari Korupsi


Menko Luhut: Penggunaan Sistim Digitalisasi Pelabuhan Indonesia Akan Lebih Efesien dan Hindari Korupsi. (Foto: Kemenko Marves) Perbesar

Menko Luhut: Penggunaan Sistim Digitalisasi Pelabuhan Indonesia Akan Lebih Efesien dan Hindari Korupsi. (Foto: Kemenko Marves)

JURNALPOST – Pelabuhan memegang peranan yang sangat penting bagi Indonesia yang dapat menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.

Terdapat sekitar 3.227 pelabuhan yang menjamin konektivitas dan meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan dimana 40% jalur perdagangan internasional melewati perairan Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan, saat ini pengembangan konektivitas dan digitalisasi pelabuhan di Indonesia telah berada di dalam jalur yang tepat.

“Semua yang kita lakukan sekarang mengarah ke digitalisasi guna membangun sebuah sistem untuk tidak bisa kita membuat hal-hal yang tidak kita inginkan, karena negara yang bermartabat dan maju membangun sistem,” ujar Menko Luhut dalam keterangan persnya.

“Pemerintah ingin melakukan efisiensi dengan membangun Smart Port dan Green Port. Semua kegiatan bernegara harus dilakukan dengan digitalisasi. Dengan demikian akan lebih efisien, mampu meningkatkan penerimaan negara, dan menghindari atau mengurangi korupsi di sana-sini,” tambah Menko Luhut pada sambutannya dalam acara Awarding Green Port 2022 secara daring pada Rabu, 28 Desember 2022.

Meskipun asesmen Green Port sempat terhenti akibat Pandemi COVID-19 dan melemahkan hampir semua aktivitas pembangunan, namun progres pelabuhan Indonesia menuju standar internasional tetap berjalan.

Menko Luhut mengapresiasi atas terbangunnya 14 pelabuhan yang sudah terintegrasi secara digital. Sehingga dapat meminimalisasi praktek korupsi di pelabuhan.

“Saat ini ada 112 pelabuhan di bawah Pelindo dan 37 dibawah berbagai institusi lainnya. Semua harus kita bangun tidak hanya Green tapi juga Smart Port dan bisa selesai dalam waktu 2 tahun ke depan,” ungkap Menko Luhut.

“Tahun depan saya berharap kita bisa menyelesaikan 149 pelabuhan sudah digitalisasi. Kalau tahun ini 14 pelabuhan sudah jadi tinggal kita replicate ke pelabuhan lain. Inilah kita membangun sebuah ekosistem,” pungkas Menko Luhut.

Hal senada disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang menyampaikan bahwa pelabuhan harus efisien dan memiliki daya saing tapi juga tetap mempertimbangkan kelestarian lingkungan.

“Pelabuhan tidak hanya punya fungsi ekonomi tapi juga lingkungan. Kita sudah mengembangkan banyak pelabuhan dan mengantarkan isu lingkungan ini untuk fungsi-fungsi yang baik,” ujar Menhub Budi yang hadir secara daring.

“Komitmen menjadikan Green Port merupakan keharusan dan disiapkan secara bersama, tidak ego-sektoral dan perlu komitmen semua stakeholders. Kegiatan pelabuhan memiliki dampak negatif untuk lingkungan, sehingga perlu penetralisir seperti mengadakan alat-alat untuk membantu lingkungan menyerap emisi,” jelas Menhub Budi.

Green and smart port berperan dalam mewujudkan komitmen untuk pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata bahari.

Dalam pelaksanaan Program Green Port, Pemerintah Indonesia fokus ke dalam 4 aspek utama, yaitu pengelolaan limbah, pengendalian perubahan iklim seperti mendukung rehabilitasi mangrove, manajemen energi terbarukan, dan digitalisasi layanan pelabuhan.

Kemenko Marves bekerja sama dengan IDSurvey melaksanakan Asesmen Green Port 2022 bertemakan “Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia”.

Untuk tim assesornya beranggotakan dari Sucofindo dan Biro Klasifikasi Indonesia, perwakilan dari Kemenko Marves, KLHK, Kemenhub, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM dalam Dewan Pertimbangan dan Tim Teknis Kelompok Kerja Asesmen Green Port.

Pengarah Pokja Asesmen Green Port dari perwakilan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menyampaikan bahwa program asesmen dan awarding green port ini yang diinisiasi oleh Kemenko Marves sejak 2019.

Namun sempat vakum pada 2020-2021 akibat Pandemi COVID-19 dan dilaksanakan kembali pada tahun 2022. Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan pelabuhan Indonesia yang bertaraf internasional dan berkelanjutan.

Terdapat beberapa peningkatan dari pelaksanaan Asesmen Green Port Tahun 2022, yaitu online dashboard untuk proses self-assessment Green Port yang lebih cepat dan akuntabel. Selanjutnya dilakukan proses verifikasi secara hybrid melalui penilaian ke pelabuhan-pelabuhan oleh tim asesor.

“Kriteria Green and Smart Port yang diterapkan oleh Tim Pokja telah merujuk kepada panduan Internasional yaitu Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Services Network (APSN),” ungkap Deputi Nani.

“Selain standar internasional dan nasional di bidang lingkungan hidup dan perhubungan, kami laporkan Program asesmen Green Port 2022 telah selesai dan diikuti 10 pelabuhan di Indonesia, yaitu 7 pelabuhan Pelindo dan 3 pelabuhan khusus,” tambah Deputi Nani.

Dari 10 pelabuhan tersebut, 6 pelabuhan memiliki nilai di atas 75% berdasarkan kriteria yang difokuskan pada manajemen pengelolaan: limbah, energi, dan pengendalian perubahan iklim.

Berikut ini daftar 10 pelabuhan yang menerima penghargaan:
1. Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik
2. PT Krakatau Bandar Samudera – Terminal Umum Krakatau Bandar Samudera
3. Terminal Khusus PT Pupuk Kalimantan Timur
4. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa
5. PT Pelindo Terminal Petikemas – Terminal Petikemas Semarang
6. PT Terminal Teluk Lamong (TTL)
7. PT IPC Terminal Petikemas – Tanjung Priok
8. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 – Pelabuhan Tenau Kupang
9. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten – Pelabuhan Ciwandan
10. PT Pelabuhan Indonesia(PERSERO) Regional 2 Pontianak Terminal Kijing

“Tahun 2023 kita tidak hanya menilai Green Port tapi Green and Smart Port juga melibatkan pelabuhan swasta. Kita perlu peran BUMN dan swasta. Kita juga bisa combine dengan national logistic ecosystem,” ungkap Penasihat Menko Marves sekaligus Dewan pertimbangan Asesmen Green Port, Prof. Marsetio.

Baca juga:
BMKG: Potensi Cuaca Besok di Jabodetabek Bukan Badai, tapi Begini
Dukung Pengembangan Electric Vehicle, Menko Airlangga Dorong Investasi Sektor Industri Otomotif

Menutup sambutannya, Menko Luhut berharap semoga dengan terlaksananya assesment dan awarding Green Port tahun 2022 ini dapat memacu seluruh stakeholders untuk bekerjasama lebih intens dalam mewujudkan pelabuhan di Indonesia menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia.

Penulis: Zainuddin
Editor: Djali Achmad

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gaji 5 Juta Kini Kena Pajak?

3 Januari 2023 - 07:14 WIB

Gaji 5 Juta Kini Kena Pajak?

Dukung Pengembangan Electric Vehicle, Menko Airlangga Dorong Investasi Sektor Industri Otomotif

27 Desember 2022 - 15:56 WIB

Menko Airlangga

Kabupaten Kudus Gelar UMKM Expo Guna Dongkrak Pengembangan Ekonomi Kreatif

19 Desember 2022 - 07:10 WIB

UMKM Ecoprint

Pelaku Usaha IKM Gunungsitoli Dilatih Membuat Keripik Gamumu

12 Desember 2022 - 16:19 WIB

Kripik Gamumu

Citi Bersama Home Credit Dukung Fasilitas Pembiayaan Sosial Senilai 275 Miliar

10 Desember 2022 - 08:15 WIB

Citi Bank Home Credit

Pertengahan November Pendaftaran Anggota KPPU 2023-2028 Dibuka

7 November 2022 - 15:14 WIB

Setneg KPPU
Trending di Ekonomi