JURNALPOST, Jakarta – Presiden Joko Widodo yakin kepada dua Menteri yang baru dilantiknya dalam reshuffle Kabinet Indonesia Maju 2022.
Ia percaya kedua Menteri itu dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Keyakinan Presiden ini ada setelah memperhatikan rekam jejak kedua Menteri dengan background berbeda itu.
“Saya melihat pak Zul dengan pengalaman, dengan track record, rekam jejak yang panjang. Saya kira akan sangat bagus untuk Menteri Perdagangan,” kata Presiden usai melantik kedua Menteri di Istana Negara, Rabu (15/6/2022).
Sebab, imbuh Presiden yang akrab disapa Jokowi itu, saat ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat memerlukan pengalaman lapangan. Lalu, memerlukan kerja-kerja yang terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung persoalan.
“Utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok rakyat,” kata Presiden Jokowi mengenai Menteri Perdagangan yang baru kepada Jurnalpost melalui siaran persnya, hari ini.
Lalu mengenai Menteri Agraria dan Tata Ruang yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional yang baru, Jokowi mengatakan, pengalamannya sebagai mantan Panglima TNI periode 2017-2021 membuat ia memiliki penguasaan di bidang teritori.
Hadi Tjahjanto juga dinilai Jokowi sebagai seorang yang teliti dalam bekerja di lapangan. Sehingga Presiden yakin ia mampu menyelesaikan masalah pertanahan di Tanah Air.
“Tadi malam saya sampaikan urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah, sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan. Yang kedua urusan sertifikat harus sebanyak-banyaknya juga bisa diselesaikan. Termasuk didalamnya urusan lahan, tanah yang berkaitan dengan IKN (Ibu Kota Nusantara),” ungkap Presiden.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan, ia siap untuk segera menjalankan tugas yang diamanahkan Presiden Jokowi kepada dirinya. Selain itu, Ia mengaku akan segera menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pokok di Tanah Air, termasuk ketersediaan minyak goreng.
“Saya kira background pengalaman saya yang panjang tentu akan membantu. Nanti segera menyelesaikan ketersediaan minyak goreng dimanapun dan harga terjangkau. Itu yang paling penting sebenarnya,” kata Zulkifli.
Secara terpisah, Menteri Agraria dan Tata Ruang yang juga Kepala Badan Pertanahan Nasional, Hadi Tjahjanto mengatakan, ia akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera menyelesaikan masalah pertanahan di Tanah Air. Lebih khusus lagi, mengenai masalah sertifikat rakyat yang hingga kini baru terealisasi 81 juta sertifikat dari target 126 juta sertifikat tanah.
“Itu target pertama yang segera saya realisasikan. Namun saya lihat di lapangan permasalahannya apa, apakah permasalahan itu masih K2 atau K3. Itu juga akan kita selesaikan, tentunya berkoordinasi dengan instansi terkait supaya segera terealisasi untuk sertifikat milik rakyat tersebut,” kata Hadi TJahyanto.
Baca juga:
Presiden Akan Tinjau Persemaian Mentawir
Presiden Jokowi Resmi Reshuffle Kabinet
Tak hanya masalah sertifikat tanah, Hadi juga menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah sengketa tanah di Tanah Air, termasuk masalah pertanahan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hadi berharap target itu dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan kita sampaikan, target berapa hari itu sudah bisa terealisasi,” tegas Hadi Tjahjanto.
Penulis: Djali Achmad
Editor: Enrico R. Nikijuluw