JURNALPOST – Pemerintah Kabupaten Jepara siap memfasiliasi kepulangan keluarga asal Kepulauan Karimunjawa.
Pasalnya mereka sudah hampir sepekan tertahan di wilayah daratan, akibat belum bisa terlayani penyeberangan dari Pelabuhan Kartini akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Sepeti dikutip dari situs Pemkab Jepara, penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mencatat, jumlah masyarakat yang belum bisa pulang tersebut ada 115 kepala keluarga.
Seluruhnya telah didata di Pendopo Kartini, Rabu (28/12/2022). Selain didata juga diberikan berbagai bantuan dari berbagai sumber.
“Dari Baznas, satu KK Rp500 ribu, PMI memberikan makanan dan minuman, dari Dinsospermasdes ada sembako,” ujarnya.
Bantuan itu guna menjamin logistik mereka selama di daratan, sambil menunggu kapal ke Karimunjawa. Sebab Pemkab telah menyiapkan skema kepulangan mereka.
Skema kepulangannya, dikatakan Edy, dijadwalkan pada Jumat, 30 Desember 2022 menggunakan kapal PT Pelni. Selain difasilitasi pengantaran, Polres Jepara siap membantu pengawalan sampai tujuan.
“Jumat dengan kapal PT Pelni pukul 23.00, kita antarakan dan kawal sampai tujuan,” tuturnya.
Pendataan dan penyerahan bantuan itu turut dihadiri Kapolres AKBP Warsono, Kepala Staf Kodim Mayor Arm. Syarifudin Widianto, dan Sekda Edy Sujatmiko.
Hadir pula Kabid Sosial Dinsospermades Budhi Sulistyawan, Kepala Pelaksana Harian BPBD Arwin Noor Isdiyanto, Ketua PMI Sutedjo S. Sumarto, serta Ketua Baznas Sholih.
Baca juga:
Tertahan Akibat Cuaca dan Gelombang, Wisatawan Karimunjawa Berhasil di Evakuasi
BMKG: Potensi Cuaca Besok di Jabodetabek Bukan Badai, tapi Begini
Camat Karimunjawa Muslikin, termasuk di antara mereka yang tertahan tak bisa pulang. Ia menyampaikan, rata-rata sudah hampir sepekan berada di wilayah daratan.
Yaitu sejak penyeberangan terakhir pada Kamis, 22 Desember 2022. Tujuan warganya ini beragam, ada urusan pekerjaan, berbelanja, maupun ada yang besuk keluarga.
Penulis: Gerri Mulkhis
Editor: Djali Achmad