Menu

Mode Gelap
Kapan Musim Kemarau 2024? Begini Penjelasan BMKG Kota Semarang Dikepung Banjir Suhartoyo Terpilih Menjadi Ketua Makhamah Konstitusi 2023-2028 Bawaslu: Empat Kabupaten dan Kota di Papua Rawan Tinggi Dalam Pemilu 2024 GBT Siap Gelar Piala Dunia U-17

Pariwisata · 15 Jun 2022 17:15 WIB ·

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa Wisata


Menurut Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, pada acara High Level Debate UNWTO di Maladewa, Rabu (15/7), Program Desa Wisata di Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan. (Foto: Kemenparekraf) Perbesar

Menurut Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, pada acara High Level Debate UNWTO di Maladewa, Rabu (15/7), Program Desa Wisata di Indonesia mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan. (Foto: Kemenparekraf)

JURNALPOST | Jakarta – Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani memaparkan upaya pengembangan desa wisata Indonesia dalam acara High Level Debate UNWTO di Maladewa, Rabu (15/7/2022).

Desa wisata dinilai Kemenparekraf sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Dalam UNWTO High Level Debate on Community Based Tourism, Ni Wayan Giri menyampaikan bahwa desa wisata telah terbukti menjadi bentuk terbaik wisata berbasis masyarakat yang inklusif.

“Pada program desa wisata, kami mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik, dan saling melengkapi di bawah tata kelola desa dengan kearifan lokal. Program ini telah terbukti meningkatkan mata pencaharian masyarakat desa. Seperti ditunjukkan di Desa Wisata Penglipuran di Bali. Dimana desa tersebut mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1,45 juta dolar AS pada 2020,” papar Ni Wayan melalui keterangan pers yang diterima Jurnalpost.

Pengembangan desa wisata, imbuhnya, merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, sebagai upaya menuju pengalaman pariwisata yang berkualitas yaitu untuk pengembangan pariwisata yang lebih baik.

Kemenparekraf berkomitmen untuk mendorong implementasi pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa wisata.

Ia menjelaskan, ada berbagai langkah yang dilakukan Kemenparekraf dalam menggenjot pembangunan desa wisata. Diantaranya, program bantuan untuk 244 desa wisata mandiri dari 2021 hingga 2024 dan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan yang sesuai dengan Standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

Sertifikasi tersebut diakui oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC) serta Indonesia Tourism Village Award.

“Sehingga program desa wisata ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa. Mendukung pemerintah daerah yang berkomitmen untuk mengembangkan desa wisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Ni Wayan juga menyampaikan bahwa Community Based Tourism (CBT) atau biasa disebut sebagai pariwisata berbasis masyarakat ini dinilai menjadi salah satu media untuk belajar dan berbagi pengalaman bersama. Hal itu untuk mendorong dan mewujudkan masyarakat setempat menjadi pelaku dan terlibat dalam pengembangan pariwisata di daerahnya.

“Oleh karena itu, dari segi kapasitas, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dalam rangka mengelola kegiatan terkait pariwisata sekaligus menentukan jenis pengembangan pariwisata yang sesuai untuk masyarakat,” ujar Ni Wayan.

Selain itu, masih papar Ni Wayan, Kemenparekraf pun mendorong peningkatan kapasitas SDM yang terampil melalui program reskilling, upskilling, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik dan dapat bersaing.

“Kami juga dari Kemenparekraf bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan yaitu masyarakat (lembaga masyarakat/masyarakat), pemerintah, industri, akademisi, dan media (sebagai katalisator) untuk terus meningkatkan kualitas SDM pariwisata,” ujar Ni Wayan Giri.

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kapan Musim Kemarau 2024? Begini Penjelasan BMKG

15 Maret 2024 - 16:05 WIB

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan wilayah-wilayah mana saja yang awal kemaraunya diprediksi mundur.

Suhartoyo Terpilih Menjadi Ketua Makhamah Konstitusi 2023-2028

10 November 2023 - 15:45 WIB

Mahkamah Konstitusi (MK)

GBT Siap Gelar Piala Dunia U-17

10 November 2023 - 14:33 WIB

Piala Dunia U-17 Indonesia

Cacar Monyet (Monkeypox): Penyebab dan Gejalanya!

9 November 2023 - 17:44 WIB

Cacar Monyet

Vaksinasi Cacar Monyet Diprioritaskan Bagi Penderita Homoseksual

9 November 2023 - 16:47 WIB

Cacar Monyet

Penyakit Cacar Monyet Melonjak, Waspada!

9 November 2023 - 16:15 WIB

Cacar Monyet
Trending di Kesehatan