JURNALPOST, Padang – Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan 30 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melakukan digitalisasi usahanya. Pelaku usaha diharapkan masuk ke ekosistem digital untuk meningkatkan penjualannya.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah kepada Jurnalpost melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/6/2022).
Menurutnya, strategi transformasi koperasi, UMKM dan Wirausaha dilakukan dengan lima langkah. Pertama, transformasi usaha informal ke formal. Sekitar 16 persen usaha mikro informal bertransformasi ke Formal. Sekitar 26,5 hingga 30,8 persen UMKM mengakses kredit ke lembaga keuangan formal.
Yang kedua, tranformasi ke dalam rantai pasok. Sekitar 15,7 hingga 17 persen merupakan persentase kontribusi UKM terhadap ekspor non migas. Ketiga, modernisasi koperasi dengan sekitar 500 koperasi modern.
Keempat, pertumbuhan wirausaha produktif yang berkisar 2,5 hingga 4 persen. Persentase Pertumbuhan Wirausaha dengan target pertumbuhan 500 perusahaan Start-Up. Terakhir, transformasi digital dan pemanfaatan teknologi dengan target 30 juta UMKM Onboarding Digital.
Untuk dapat mencapai target rasio kewirausahaan, telah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional. Tujuan Perpres itu untuk mensinergikan dan memperkuat koordinasi program lintas sektor antara berbagai pemangku kepentingan.
Memperkuat ekosistem kewirausahaan, dan menumbuhkembangkan wirausaha yang berorientasi pada inovasi nilai tambah dan berkelanjutan, baik secara lingkungan/sustainable maupun keberlanjutan usaha.
“Sehingga kegiatan ini dapat menjadi penggerak ekonomi dalam rangka pemberdayaan UMKM dan penumbuhkembangan kewirausahaan nasional. Untuk mendukung pemulihan ekonomi,” kata Azizah dalam kegiatan fasilitasi literasi digitalisasi keuangan, wirausaha mentor dan pendamping terhadap perluasan pembiayaan alternatif di Padang, Sumatera Barat, Jumat 10 Juni 2022 lalu.
Tercatat kontribusi UMKM dalam perekonomian Indonesia satu dekade terakhir relatif stagnan. Ini disebabkan sekitar 99,7 persen merupakan usaha mikro dan menjadi bagian ekonomi subsistensi.
Saat ini pun rasio kewirausahaan berkisar di angka 3,47 persen. Sementara pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen hingga tahun 2024.
“Tahun ini Indonesia mulai memasuki tahap pemulihan ekonomi UMKM dan koperasi yang lebih cepat dan transformatif,” imbuhnya.
Lebih lanjut Azizah merinci, fase pemulihan transformatif (transformative recovery) dapat diwujudkan mengingat Indonesia memiliki bonus demografi, populasi anak muda alias generasi milenial, generasi Z, dan generasi post gen Z mencapai 64,69 persen dari total 270,20 juta jiwa penduduk.
Di samping itu, perempuan, anak muda, dan ekonomi hijau juga akan menjadi penggerak ekonomi ke depan.
Penulis: Sitha Siska
Editor: Enrico R. Nikijuluw